SUKAKARYA | SUARACIKARANG.COM — Program Kelompok Masyarakat (Pokmas) Kumejing di Desa Sukaindah, Kecamatan Sukakarya, menuai sorotan tajam dari warga. Pasalnya, air yang dihasilkan dari program tersebut justru terasa asin dan tidak layak konsumsi, padahal harapan besar telah digantungkan pada proyek yang menggunakan dana dari pemerintah itu.
Proyek yang seharusnya menjadi solusi atas kebutuhan air bersih, justru berubah menjadi kekecewaan mendalam bagi masyarakat. Banyak warga yang merasa telah dibohongi dengan janji-janji manis di awal pembangunan.
“Airnya asin, nggak bisa diminum, masak pun rasanya aneh. Ini proyek apa main-main? Uang negara dipakai, hasilnya nggak berguna,” ujar seorang warga yang tak ingin disebutkan namanya kepada SuaraCikarang.com, Selasa (30/7/2025).
Warga lainnya juga mempertanyakan proses perencanaan hingga pelaksanaan proyek tersebut. Mereka menilai Pokmas tidak transparan dalam penggunaan anggaran, serta tidak melibatkan warga secara maksimal.
“Kalau dari awal memang sumbernya air asin, kenapa tetap dikerjakan? Apa nggak ada studi kelayakan? Jangan sampai ini cuma akal-akalan cari proyek,” lanjutnya dengan nada tinggi.
Masyarakat Desa Sukaindah berharap pemerintah desa maupun instansi terkait segera turun tangan untuk mengevaluasi proyek Pokmas tersebut. Mereka menuntut adanya pertanggungjawaban secara teknis maupun administratif, agar hal serupa tidak kembali terjadi di masa depan
Red
Editor Enan ST




