Bekasi Suara Cikarang.com
Disadur dari postingan akun fanpage Resep Dapur Bunda, saat ini banyak sekali Pedagang yang menjual ikan Kakatua (Parrotfish) di pasaran untuk dikonsumsi. Karena enak dengan tekstur daging yang tebal, manis dan juga bergizi. Senin, 03 Februari 2025.
Khusus Parrotfish atau ikan Kakatua ini berguna bagi ekosistem laut dan terumbu karang. Ikan ini pemakan alga dan terumbu karang yang telah mati. Parrotfish menghabiskan 90% perhari waktunya untuk mengunyah makanan. Membersihkan terumbu karang hidup, dengan memakan alga yang menghambat pertumbuhan terumbu karang. Sehingga terumbu karang tersebut akan lebih kuat bertahan hidup menghadapi perubahan suhu air, polusi, dan kondisi air yang keruh.
Parrotfish penghasil pasir putih, ikan tersebut akan mengeluarkan kotoran berupa pasir putih halus yang banyak sekali. Ikan Kakatua dewasa akan mengeluarkan kotoran berupa pasir putih halus sebanyak 450 kilogram setiap tahun. Sehingga semakin banyak dan lama ikan ini hidup, jumlah pasir putih yang dihasilkan akan semakin banyak. Pantai berpasir putih yang cantik dengan populasi terumbu karang yang indah merupakan hasil kerja Ikan Kakatua. Jadi Pantai Pasir putih yang sering kita kagumi dan upload keindahannya di Media Sosial itu terbentuk karna kinerja ikan ini dengan memakan terumbu karang mati dan mengeluarkannya dalam bentuk pasir pantai yang bersih.
Salah satu akun berkomentar menanggapi postingan tersebut dengan mengatakan, “Sudah waktunya pemerintah melarang penangkapan ikan tersebut, semoga Menteri Kelautan mengetahui hal ini dan segera menyingkapi dengan benar”, jelasnya.
Biasanya kita tulis caption ‘Mengagumi ciptaan Tuhan yang indah’, tapi kita lupa bahwa kita sendirilah pelaku utama dari rusaknya ekosistem yang Tuhan berikan?
Hingga berita ini dirilis (09/02/2025), belum ada himbauan dari pemerintah bahwa ikan Kakatua dilindungi, hanya baru himbauan saja agar masyarakat tidak mengkonsumsi ikan Kakatua tersebut. Karena jika ikan Kakatua ditangkap dan dikonsumsi akan berdampak buruk bali ekosistem laut kita.
Yeni Yuliana