9.9 C
New York
Selasa, Oktober 28, 2025

Buy now

spot_img

Perang Bandar Tramadol di Bekasi: Model Baru dari Bandung Guncang Pasar Gelap

 

Bekasi  Suara Cikarang.com

Hasil investigasi lapangan yang dilakukan Kang Edo, Ketua Umum Forum Masyarakat Anti Obat Terlarang (FORTAL), mengungkap peta baru peredaran obat terlarang jenis Tramadol di Kabupaten Bekasi. Temuan ini bukan sekadar memotret harga dan distribusi, tetapi juga membuka fakta adanya pergeseran kekuatan antar bandar, hingga praktik “setoran” kepada oknum yang diduga menjadi beking.

Menurut Kang Edo, Tramadol model lama kini nyaris tak lagi memiliki nilai jual karena harga yang melonjak tajam. “Dulu laku keras, tapi sekarang harganya tembus Rp250.000 per bok isi lima lembar. Pembeli banyak yang beralih,” ungkapnya.

Berita Lainnya  Wakapolda Metro Jaya Tinjau Langsung Lahan Ketahanan Pangan di Bekasi

Tren ini berubah setelah masuknya Tramadol model baru yang disebut-sebut berasal dari Bandung. Obat ini lebih murah, dijual Rp185.000 per bok isi lima lembar, dan peredarannya cepat menggerus pasar lama karena menyasar jaringan yang lebih luas.

Seorang bandar besar berinisial NA mengakui langsung dampak pergeseran ini. “Terkapar kabeh BD lama ku BD pendatang baru dengan model Tramadol baru,” ujarnya, menggambarkan hancurnya dominasi pemain lama akibat serbuan barang baru.

Di tengah pergeseran pasar itu, muncul nama HL, oknum yang diduga menjadi koordinator pemungut kutipan dari semua bandar di wilayah Jati, Kabupaten Bekasi. Dana tersebut, menurut temuan FORTAL, digunakan untuk “mengatur” para oknum beking agar distribusi barang tetap aman tanpa gangguan penegakan hukum.

Berita Lainnya  Oknum Dukun di Karawang Diduga Cabuli Satu Keluarga, Polisi Diminta Segera Bertindak

Lebih jauh, beberapa bandar lama kini memilih beroperasi di balik layar, menyerahkan kendali lapangan kepada orang terdekat mereka. Dua nama yang mengemuka adalah AM dan AN — istri dari bandar lama — yang kini diduga mengambil alih jaringan dan jalur distribusi.

Temuan FORTAL ini menggambarkan bahwa peredaran Tramadol di Kabupaten Bekasi bukan sekadar masalah obat terlarang, tetapi juga arena perebutan bisnis dengan dukungan jaringan proteksi oknum. Pertanyaannya kini, beranikah aparat benar-benar membongkar mata rantai yang sudah begitu dalam mencengkeram wilayah ini?

Berita Lainnya  Calkades Desa Mekarjaya H.Roy dado Sudah Siapkan Mobil Ambulance untuk kepentingan masyarakat 

Red

Editor Enan ST

Bagikan Artikel

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

[td_block_social_counter facebook="tagdiv" twitter="tagdivofficial" youtube="tagdiv" style="style8 td-social-boxed td-social-font-icons" tdc_css="eyJhbGwiOnsibWFyZ2luLWJvdHRvbSI6IjM4IiwiZGlzcGxheSI6IiJ9LCJwb3J0cmFpdCI6eyJtYXJnaW4tYm90dG9tIjoiMzAiLCJkaXNwbGF5IjoiIn0sInBvcnRyYWl0X21heF93aWR0aCI6MTAxOCwicG9ydHJhaXRfbWluX3dpZHRoIjo3Njh9" custom_title="Stay Connected" block_template_id="td_block_template_8" f_header_font_family="712" f_header_font_transform="uppercase" f_header_font_weight="500" f_header_font_size="17" border_color="#dd3333"]
- Advertisement -spot_img

Latest Articles