15.5 C
New York
Selasa, September 9, 2025

Buy now

spot_img

Kampung Bungur , Desa Sukamulya, Kecamatan Sukatani, Korban Penggusuran Paksa Normalisasi Kali Cikarang, Menuntut Keadilan Pada Pemerintah Daerah Atas Penderitaan yang Mereka Alami 

 

Bekasi Suara Cikarang.com

Warga Kampung Bungur, Desa Sukamulya, Kecamatan Sukatani, korban penggusuran paksa normalisasi kali Cikarang, menuntut keadilan pada pemerintah daerah atas penderitaan yang mereka alami

Menurut warga puluhan bangunan permanen miliknya yang jaraknya jauh dari bibir kali masih saja digusur atas nama normalisasi dan pelebaran kali Cikarang.

“Ini tidak manusiawi, normalisasi tidak sesuai perjanjian awal hanya lima meter dari bibir kali, lah ko ini lebih dari itu, jelas sudah menyalahi aturan yang disepakati dari awal,”kata salah satu warga korban penggusuran Aris Hamam.

Berita Lainnya  Tidak Laksanakan Putusan KIP Kepala Desa Bojongsari dan Desa Karang Bahagia Jadi Termohon Eksekusi di PTUN Bandung

Aris mengatakan, warga setempat mendukung adanya normalisasi kali, namun harus sesuai dengan aturan yang ada dan tidak merugikan warga akibat dampak normalisasi tersebut.

“Harus pemerintah tau batas – batasannya normalisasi seperti apa, kan kita tau jarak lima meter dari bibir kali, ini kan rumah kita jaraknya jauh dari bibir kali, jelas kami sangat dirugikan,”ujarnya

Sementara itu air mata Yuyun (50) korban penggusuran normalisasi tak terbendung saat di temui awak media, bercerita soal peristiwa pahit yang menimpanya pada

Saat berbincang dengan awak media, pada Senin (08/09/2025)siang. air mata wanita paruh baya itu tampak memantulkan kesedihan yang mendalam

Berita Lainnya  SMPN 1 Pebayuran Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW dengan Tema "Jadikan Akhlak Nabi sebagai Pendidikan Karakter Anak Bangsa"

Dirinya mengenang rumah yang dihuninya bersama keluarga dan cucu anak yatim selama 10 tahun hancur berkeping – keping di hantam alat berat.

Ibu yang tinggal di Kampung Bungur, Desa Sukamulya, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Bekasi, kala itu mengingat, eksavator bersikeras merobohkan pemukiman warga di pinggiran sungai kali Cikarang

Kala itu, jeritan dan tangis ibu-ibu, nenek-nenek dan anak kecil yang melihat alat berat eksavator menggaruk habis puluhan rumah dan tempat ibadah tanpa bisa menyelamatkan harta bendanya

“Saya punya anak yatim, rumah saya dibongkar langsung di beko, barang-barang belum dikeluarin pa, saya sakit hati, sekarang saya mau tinggal dimana lagi rumah sudah hancur,”ucap kesedihan Yuyun saat bercerita kepada awak media.

Berita Lainnya  Tangis pilu Keluarga Ojol Yang Tewas Terlindas Kendaraan Rantis Brimob di Pejompongan 

Dirinya dan warga korban penggusuran lainnya berharap pemerintah Kabupaten Bekasi dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat,

meninjau ulang kembali terkait pembongkaran atas nama normalisasi dan meminta keadilan agar rumah nya dibangun kembali.

Penulis Supriyadi

Editor Enan ST

Bagikan Artikel

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

[td_block_social_counter facebook="tagdiv" twitter="tagdivofficial" youtube="tagdiv" style="style8 td-social-boxed td-social-font-icons" tdc_css="eyJhbGwiOnsibWFyZ2luLWJvdHRvbSI6IjM4IiwiZGlzcGxheSI6IiJ9LCJwb3J0cmFpdCI6eyJtYXJnaW4tYm90dG9tIjoiMzAiLCJkaXNwbGF5IjoiIn0sInBvcnRyYWl0X21heF93aWR0aCI6MTAxOCwicG9ydHJhaXRfbWluX3dpZHRoIjo3Njh9" custom_title="Stay Connected" block_template_id="td_block_template_8" f_header_font_family="712" f_header_font_transform="uppercase" f_header_font_weight="500" f_header_font_size="17" border_color="#dd3333"]
- Advertisement -spot_img

Latest Articles