Bandung suara Cikarang.com
Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Bekasi menghadirkan dua saksi ahli dalam sidang dugaan korupsi yang menjerat Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bekasi, Soleman (SL), di Pengadilan Tipikor Bandung.
Dua saksi tersebut adalah Prof. Suparji, Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Al Azhar Indonesia, dan Joko Susilo, Kepala Seksi Jaminan Produk pada Perum Peruri.
“Seorang pejabat tidak boleh menerima gratifikasi dalam bentuk apa pun,” tegas Prof. Suparji dalam persidangan.
Sementara itu, Joko Susilo mengungkap adanya kejanggalan dalam dokumen yang dibuat oleh tersangka pemberi suap, Resvi (RS), di mana materai yang digunakan terbit setelah tanggal dokumen dibuat.
Jaksa mengungkap bahwa Soleman diduga menerima dua mobil mewah, Mitsubishi Pajero Sport dan BMW, dari Resvi sebagai imbalan pemberian proyek aspirasi dewan yang bersumber dari APBD Kabupaten Bekasi.
“Resvi membeli mobil di Mangga Dua dan menyerahkannya ke Soleman sebagai bentuk suap proyek infrastruktur,” ungkap saksi Noval Juanda, Ketua LSM Independen Anti Rasuah.
Sebanyak 21 saksi telah diperiksa, termasuk pejabat Pemkab Bekasi dan mantan istri terdakwa. Persidangan selanjutnya akan menghadirkan saksi meringankan dari pihak Soleman.
Soleman ditetapkan sebagai tersangka pada 29 Oktober 2024, sehari setelah dilantik untuk periode kedua. Ia dijerat UU Pemberantasan Korupsi, dengan ancaman pidana 1 hingga 20 tahun penjara.
“Pasal yang dikenakan bersifat alternatif, dan akan dibuktikan mana yang paling sesuai dalam persidangan,” ujar Kasi Pidsus Kejari Bekasi, Ronald Thomas
(Red)
