Kabupaten Bekasi Suara Cikarang.com
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi mencatat sebanyak 61.648 jiwa terdampak banjir yang melanda wilayah tersebut sejak Selasa (4/3) hingga Rabu (5/3/2025). Banjir ini menyebar di 16 kecamatan, dengan ribuan warga terpaksa mengungsi.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bekasi Muchlis, menyampaikan bahwa jumlah warga terdampak mencapai 16.371 Kepala Keluarga (KK) atau 61.648 jiwa.
“Jumlah terdampak 16.371 KK atau 61.648 jiwa,” ungkap Muchlis dalam keterangannya, Kamis (6/3/2025).
Wilayah terdampak banjir tersebar di 16 kecamatan, meliputi Babelan, Sukawangi, Tambun Utara, Cibitung, Tambun Selatan, Cikarang Selatan, Serang Baru, Sukatani, Cikarang Barat, Cikarang Utara, Kedungwaringin, Cikarang Timur, Bojongmangu, Cibarusah, Cikarang Pusat dan Setu
“Hingga saat ini, terdapat 14 lokasi pengungsian yang telah disiapkan untuk menampung warga terdampak banjir,” terangnya.
Menurut Bupati Bekasi, Ade Kuswara Kunang, penyebab utama terjadinya banjir parah di Kabupaten Bekasi adalah buruknya tata ruang serta alih fungsi lahan yang tak terkendali.
“Jangan sampai lahan pertanian berubah jadi kawasan perumahan atau ruko secara sembarangan. Ini harus dianalisis lebih dalam agar tidak terus terulang,” tegas sang Bupati Ade saat mengunjungi wilayah terdampak banjir di Desa Cipayung, Cikarang Timur, pada Rabu (5/3/2025).
Bupati Ade Kuswara juga meminta jajarannya untuk memperbaiki tata ruang dan mengendalikan alih fungsi lahan, guna mencegah bencana serupa di masa depan.
“Kami akan terus memastikan bahwa semua kebutuhan warga terdampak terpenuhi dan proses pemulihan berjalan optimal,” ungkapnya.
Dengan evaluasi tata ruang dan pengendalian alih fungsi lahan, diharapkan risiko banjir di Kabupaten Bekasi dapat diminimalisir. Pemerintah juga berkomitmen untuk meningkatkan kesiapsiagaan bencana dan memperbaiki infrastruktur pengendali banjir.
( Jeje red)