Cikarang kota Suara Cikarang.com
Sindikat peredaran obat terlarang jenis tramadol dan eximer kembali mencuat setelah tiga nama besar, yakni Baron, dan Nurali, diduga menjadi dalang utama peredaran gelap yang memanfaatkan area sekitar bandara sebagai titik distribusi utama.Menurut informasi yang dihimpun dari warga setempat dan aktivis lokal, aktivitas mereka berlangsung licin seperti belut—sulit disentuh hukum meski sudah berulang kali terdengar namanya dalam kasus serupa.
“Sudah banyak yang tahu siapa pemain besarnya, tapi mereka selalu lolos. Entah karena koneksi atau karena ada yang membekingi. Kami sebagai warga sudah resah, tapi takut bicara terang-terangan,” ujar seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Ketua Umum Forum Komunikasi Serikat Pekerja Bekasi Mamur (FK SPB Mamur), Daeng, juga angkat bicara terkait dugaan jaringan ini.
“Peredaran tramadol dan eximer ini bukan cuma soal narkoba, tapi sudah merusak generasi muda yang bekerja dan lalu-lalang di sekitar bandara. Kami minta aparat serius bertindak. Jangan cuma tangkap yang kecil, tapi diamkan yang besar,” tegas Daeng dalam keterangannya, Sabtu (11/10).
Berdasarkan temuan sementara, sindikat ini diduga memanfaatkan celah keamanan dan oknum dalam struktur operasional melalui Anak buahnya yang menjadi korban untuk melancarkan distribusi. Obat-obatan tersebut sering kali dikemas seolah-olah sebagai barang medis legal, padahal tujuan akhirnya adalah pasar gelap lokal hingga lintas kota.
Mengapa ini terjadi? Salah satu dugaan kuat adalah lemahnya pengawasan serta indikasi keterlibatan oknum yang seharusnya menjaga keamanan dan ketertiban.
Sementara itu, aparat masih belum mengeluarkan keterangan resmi terkait ketiga nama tersebut. Namun tekanan dari masyarakat dan pekerja PT terus meningkat agar kasus ini tidak lagi ditutup-tutupi.
Tentang Tramadol dan Eximer
Tramadol dan Eximer adalah obat keras yang penggunaannya harus dengan resep dokter. Penyalahgunaan dua jenis ini dapat menyebabkan ketergantungan, gangguan mental, dan kerusakan organ tubuh.
Redaksi
—